Pages

Senin, 09 Mei 2011

Hidup


hidup itu indah, ketika berpikir akan nikmat
hidup itu menakutkan, ketika berpikir akan kesalahan
hidup itu mudah, ketika berpikir akan kemudahan
hidup itu susah, ketika berpikir akan kesusahan
hidup itu menyenangkan, ketika berpikir akan kesenangan
hidup itu menyedihkan, ketika berpikir akan kesedihan


pikirkanlah hidup yang akan dilalui
dan jangan takut akan bermimpi
jadikan hidup dipenuhi mimpi indah

tapi jangan hidup dalam mimpi
jadikan mimpi sebagai penuntun arah
kemudian berjuanglah di dalamnya

ingat,
kita lahir sebagai pejuang
kita hidup untuk berjuang
dan meninggallah karena berjuang

Pertarungan


Pada angka 16-11-08 ku bertarung
Pertama, ku bertarung pada angka 8 ampe 11.5
Ku bertarung melawan 60 angka
Angka 1-20 ku bertarung melawan puluhan angka yang tersusun rapi
Menuntutku harus berpikir penuh untuk mengatur ribuan strategi untuk meruntuhkan pertahanannya
Angka 21-40 ku bertarung melawan pertahanan komplotan puluhan angka
Di angka 41-60 ku kembali dihadang oleh komplotan baru yang berasal dari negara asing

Itulah perjuanganku melawan angka
Aku bertarung dengan angka dan komplotannya untuk meraih susunan angka yang indah

Dan masih ada ribuan angka menungguku di depan

Pusing


(Lupa Kapan Nulisnya)
Kepalaku pusing,
Pusing menerima kata-kata terus,
Kata-kata yang tersusun monoton,
Monoton tanpa hiburan,
Hiburan yang bisa buat semangat,
Semangat untuk menerima kata-kata lagi,
Kata-kata yang penuh dengan makna,
Penuh makna tapi bikin pusing.

Berhatilah dalam Berucap


(12 Feb. ’09)
Dia,
Lentur tapi tajam menghujam hati,
Tak bertulang tapi menyakitkan,
Manis dan lembut tapi meracuni pikiran,
Menarik tapi menyesatkan ketika dia diikuti.
Kasihan dia,
Mengikuti kehendak pemimpinnya,
Walau itu salah,
Padahal,
Dia itu,
Lentur dan menyejukkan,
Tak bertulang tapi kuat untuk mengarahkan,
Manis dan lembut menenangkan pikiran,
Menarik dan menggiring ke jalan yang benar.
Mari,
Pimpin dia dengan baik,
Jangan buat dia jadi racun,
Pimpin dia untuk meluruskan jalan,
Jalanmu dan orang disekitarmu.
(For my friend, I’m so sorry)

Menyusuri


18 Oktober 2009
16 Oktober 2009
Tanggal indah dalam kenangan.

Pukul lima sore
Mentari menuju singgasana Singgasana untuk menghilangkan penat
Berjalan menanjak.
Menyusuri jalan hitam berlapis debu
Kanan hanya segerombolan pasukan hijau yang tersusun rapi
Kiri, segerombolan hijau berdiri di tempat miring nan terjal
Kami penakluk berhenti mencari wangsit
Aku tak kuat terpaku menunggu wangsit
Waktu itu barisan telepon tak hadir

semua barisan hanya 3 baris terkecil yang mulai bosan menunggu kawan
hingga ikut menghilang lama

Aku mencoba
Menyusuri jalan hitam berlapis debu
Tak mau kuberjalan sendiri
akhirnya aku, dia dan dia satu tujuan
Mencari


Mencari jejak lurus yang hitam berlapis debu
Persimpangan di malam tak menampakkan jalan hitam
Hingga, Terdengar suara yang mengingatkan kisah bilal


Mencoba mencari terus tanpa putus asa

hingga suara bilal kembali menyapa
Kadang berhenti mencari petunjuk

tapi
persimpangan sudah terlalu jauh terlewati
jangkrik pemecah hening mulai ramai brnyanyi
Suara air lampu terbang terlewati
Hingga di ujung

tempat orang bernaung

Sebentar Ya!


25 Juli 2009
Aku ingin kau diam.
Karena,
Jariku asyik menari, pikiranku asyik berkelana.
Aku ingin kau meninggalkan tempat ini.
Karena,
Aku lagi mengejar mimpiku.
Aku harap kau mengerti aku,

Di sini,
Aku bingung ingin berbuat apa.

Maaf.
Bukan maksudku mengusirmu.
Maaf.
Aku tahu ini tempatmu dari dulu.
Maaf.
Tolong mengertilah

Di sini.
Aku bingung ingin berbuat apa.

Jalani duniamu malam ini.
Dan tolong biarkan aku berkelana di dunia ku.

Maaf aku sibuk.

Tidak Jelas


01 Mei 2009
Takdirnya tinggal di kutub utara
Tapi malah pergi ke gurun sahara

Tidak jelas!
Kutub utara bisa sepi
Dan mereka bisa mati
Mati tak berarti

Mereka bisa mati
Kutub utara akan sepi
Sepi tak berpenghuni

Ya, itulah orang aneh
Orang yang tidak jelas
Melalaikan lahan sendiri
Hingga lahannya tak berarti

Bagaimana bisa berarti?
Dia pergi dan lahannya dicuekin

Dasar! Tidak jelas!

Mencoba Bersinar dalam Kelam


March 17th, 2011 at 7:38 pm
Lagu ceria pun menangis,
Matahari serasa penyinar kelam
Tak dapat menyinari
Hati serasa ingin meneteskan air suci
Jariku menari meluapkan rasa
Telinga menyambut suara penghapus sedih
Tapi lagu ceria pun tetap menangis
Hati seakan buta perbedaan
Mana ceria mana sedih
Tak dapat hati mengungkapkan
Kala tangis terdengar
Kala sosoknya berlalu di lembaran hujan
Hati makin buta akan perbedaan
Telinga tetap menjamu lagu ceria
Tapi kini
Lagu ceria pun menangis
Hati banjir akan air suci
Tapi lagu ceria tetap bertamu
Menjaga agar air suci tak ke luar

Kenapa Diungkap Bukan Oh Iya Ya


01 Agustus 2010
suatu waktu bahkan hampir setiap waktu,
tatkala dan bahkan dalam lingkaran waktu.
Kenapa muncul dengan sengaja.
tak terbayang hanya membayangkan.
membayangkan tak dalam bayang-bayang.
membayangkan dalam pikiran terang matahari.
tak bertopang dagu, tak pula dengan ganjalan bantal.
terduduk rapi beralaskan busa empuk.
bahkan berdiri tegap posisi siap upacara.
bahkan lagi berjalan indah di atas karpet biru hijau.
bahkan dari itu, berlari model sprinter 100 meter.
tetap Kenapa akan membelakangi.
Kenapa bukan untuk mencari jalan lurus.
Kenapa tetap menemani waktu.
waktu indah seindah dulu.
dulu kenapa aku mengungkapkan.
mengungkapkan tanpa dalam keadaan bawah sadar.
keadaan bawah sadar menjernihkan ketidak sengajaan.
ketidak sengajaan tetap terbentuk dalam pikiran terang matahari.
pikiran itu tak tercipta dalam tidur ataupun dalam topangan dagu.
pikiran yang terang menciptakan jalan.
hingga.
Kenapa muncul dalam tiap waktu.
ketika semua telah tergambarkan.
hingga kapan.
Kenapa selalu hidup dalam menapaki jalan
Kenapa akan bosan dalam hidup.
selalu.
Kenapa bisa marah.
Kenapa tanya.
tapi tetap Kenapa bukan yang lain.
Kenapa pusing.
O iya ya.
baru akan muncul dibelakang.
Kenapa berharap.
kenapa tidak berusaha.
O iya ya.
Kenapa selalu menemani waktu berlalu.
bisakah hidup terpisah.
dalam pikiran satu tanpa satu kata.
Kenapa kok bisa.
O iya ya.
berharap kata awal dalam awal pengakhiran

Kenapa


03 September 2009
Kenapa harus sakit
Kenapa harus sedih
Kenapa harus nyesal
Kenapa harus bngung


Kenyataannya
Mungkin memang aku sakit.
Mungkin memang aku sedih.
Mungkin memang aku menyesal.
Mungkin memang aku bingung.


Tapi?
Kenapa?
Mungkin ...
Kenapa mungkin?


Ini karena aku.
Aku yang meminta.
Aku yang mau.
Aku yang putuskan.
Aku yang menyakiti.
Aku yang mencari sakit.
Aku yang bermain api.
Aku yang berbohong.

Aku yang tidak setia.
Aku yang mengacuhkan.
Aku yang mnyayangi palsu.
Aku yank penggombal.

Aku.
Bila telah tiba waktuku.
Aku tunggu.
Kenapa harus menunggu?
Kenapa ya?

Aku Lagi Rindu


April 28th, 2011 at 7:42 pm
Hari ini tetap seperti yang lalu.
Jarang mengingatmu dalam hariku.
Antara kita terjalin hubungan Mulia.

Tapi,
hubungan itu tak terangkai dengan indah.
Aku tak dapat menganalisa,
seberapa besar luka yang tercipta karenaku.
Bibirmu selalu menyanjungku.
Menegurku dalam salahku.
Tak Pernah terpancar sinar gelapmu padaku.
Bertahun kita Bersama.
Tapi,
tak pernah aku bisa mempertahankan senyumanmu.
Kasihmu,
Cintamu,
Perhatianmu,
tercurah penuh padaku.
meski kau harus pandai membagi.

Tapi,
sinarmu padaku terasa sangat terang,
Sangat terang daripada yang lain.
Namamu Indah terukir dalam namaku.
Tapi,
jarak membuat kita tak dapat bertemu.
Sering bertemu saja aku banyak cuek.
apalagi sekarang.
Namamu tetap terukir dalam untaian Doa.

Tetaplah bersinar bagi semua.
Jangan biarkan sinarmu Redup.
Redup dalam kekejaman dunia.

Kamis, 28 April 2011

Aku Rindu

Pagi ini berbeda dengan yang dulu.
Suara meresahkan di pagi hari,
sudah tak terdengar.

Meresahkan?
sebenarnya itu suara terindah dalam pagi.
Penuh Cinta,
meski seakan terucap dalam emosi.
Penuh Sayang,
meski terucap dalam melodi tinggi.

Pagi ini,
angan Raja tak tercipta lagi.
tak ada lagi yang menawarkan melayani.

Pagi ini,
tercipta rangkaian.
Rangkaian yang mengantarkanku pada fakta.
Aku dalam kesesatan.

Telah menyia-nyiakan pemberianmu.


Menari


25 Mar 2011 (22.25)
Menari
menarilah sesuka hati
hati yang tak jarang gundah
gundah dalam jaringan
jaringan yang makin terkembang
terkembang dalam tatasurya
tatasurya yang sempurna
sempurna menyimpan misteri
misteri hidupnya manusia
manusia makhluk sempurna dan berakal
berakal yang merasa terbebani
terbebani akal yang menjadi karunia
karunia yang menantang untuk dipahami
dipahami dalam bongkar pasang hidup
hidup sebenarnya hanya perlu ditata
ditata dalam takaran kuat
kuat menerjang badai
badai penghancur
penghancur kenangan
kenangan indah dalam berjalan
berjalan pelan ataupun berlari
berlari tanpa bosan
bosan menunggu ataukah menghampiri
menghampiri penerang dibalik awan
awan cerah ataukah kelam
kelam yang tertular dari diri
diri yang mudah kacau
kacau menyambut kemolekan
kemolekan penari dalam kontes
kontes megah penuh saingan
saingan untuk bergoyang lebih aktif
aktif dalam kelamnya sanggar
sanggar tari pendidik penari
penari yang hanya ingin bergelut dengan gerak
gerak tari terindah dalam kontes Menari
Menari