Pages

Sabtu, 31 Mei 2014

Asyiknya Rajin Belajar dan Suka Berbagi

Ongki punya mainan baru, hadiah dari mama karena satu bulan ia tidak telat berangkat sekolah. Mainan itu jadi kesayangan Ongki, setiap bermain ke luar rumah selalu dibawa.
“Sal, coba lihat! Mainanku bagus kan?” Ongki memperlihatkan mainan Naruto pada teman akrabnya, Faisal.
“Hmmm, cuma itu. Aku punya dua di rumah. Ada Sasukenya lagi,” Isal tidak mau kalah sama Ongki.
“Bohong,” sahut Ongki singkat.
“Gak lah. Tunggu ya, aku ambil,” Isal berlari ke rumahnya.
Tak lama kemudian Isal kembali membawa mainan.
“Nah, punyaku lebih keren kan?” Pamer Isal ke Ongki.
Ongki merasa mainannya memang kalah keren dari pada milik Isal.
“Iya ya, kerenan mainanmu. Kita main yuk!”
“Males ah, nanti mainanku rusak. Lagian punyaku juga lebih bagus. Wekk,” jawab Isal sombong.
Ongki dan Isal sebenarnya suka main bersama. Tapi hari ini tidak. Ongki jadi sedih dan akhirnya pulang.
Sampai di rumah, Ongki melapor ke mamanya.
“Ma, Isal gak mau main sama Ongki. Kata Isal mainannya lebih bagus dari pada mainanku,” lapor Ongki.
“Terus, Ongki mau beli mainan lagi?” tanya mama.
“Mau banget Ma,” Ongki semangat mendengar tawaran mamanya.
“Tapi Ma. Ongki belum selesai baca buku yang kemarin. Kata Mama, Ongki dibelikan mainan lagi kalau sudah baca bukunya.” Ongki teringat janjinya sama Mama.
“Kalau gitu, sekarang Ongki makan dulu ya. Abis itu lanjutin baca bukunya. Gimana?”
“Siap Ma,” jawab Ongki semangat.
Setelah cuci kaki dan tangan, Ongki langsung duduk di meja makan dan siap melahap masakan mamanya. Meski merasa sangat lapar, Ongki tetap tidak lupa baca doa sebelum makan. Dia selalu ingat pesan mamanya, kalau setan suka menemani orang makan yang lupa baca doa.
Ongki akhirnya selesai makan. Seperti biasa, Ongki langsung membawa peralatan makanannya ke tempat pencucian piring. Setelah itu Ongki langsung pergi ke ruang keluarga untuk belajar. Mama hanya tersenyum melihat semangat Ongki yang masih sekolah TK, kelas B.
Di ruang keluarga, Ongki langsung membuka buku Belajar Membaca Jilid 3. Ia berusaha melanjutkan sisa halaman yang belum dibaca. Biasanya Ongki bertanya pada mama kalau ada kata-kata yang sulit.
Meskipun banyak kata-kata yang sulit, Ongki terus semangat. Setelah dua puluh menit Ongki akhirnya selesai. Mamanya yang dari tadi menemani, bangga melihat semangat belajar Ongki.
*****
Besok harinya.
Sepulang sekolah, Ongki melihat kotak di dalam kamarnya. Dia penasaran, kira-kira isi kotak itu apa ya? Setelah dibuka ternyata isinya buku cerita anak dan dua miniatur mobil balap. Ongki sangat senang mendapat hadiah itu. Saking senangnya, dia tidak sadar kalau mama memperhatikan dari depan pintu sejak tadi.
“Wahhh, Ongki dapat hadiah ya?” sapa Mama Ongki sambil menghampiri.
“Terima kasih ya Ma,” Ongki langsung memeluk Mama.
“Mama juga terima kasih sama Ongki. Karena Ongki sudah rajin belajar dan jadi anak yang nurut ama Mama.”
Ongki hanya tersenyum.
“Sekarang ganti baju dulu ya.”
“Siap Ma.”
Sesudah ganti baju, Ongki izin ke mamanya untuk pergi ke rumah Isal.
*****
“Isal, aku ada mainan baru loh. Narutoku sekarang punya mobil,” Ongki memperlihatkan mainan barunya pada Isal.
“Wih, keren ya. Aku belum punya mainan yang kayak gitu.”
“Kita main bareng ya. Aku punya dua nih,” Ongki meminjamkan Isal mobil-mobilan miliknya.
Mereka pun asyik bermain bersama. Tidak ada yang merasa minder lagi karena mainannya dianggap jelek.

Tidak ada komentar: