Pages

Sabtu, 31 Mei 2014

Harap yang Tersimpan

Sungguh,
kehadiranmu penuh arti.
Mengisi bait puisi
yang sempat kosong.
Sungguh,
jika kau pinta aku
menerjang badai
untuk menemuimu,
aku sanggupi.
Sungguh,
hadirmu menumbuhkan rasa
yang tak ada bahasa
untuk menerangkannya.
Sungguh,
puisi yang terasa sempurna
karena hadirmu,
ku terbitkan dalam buku,
Harap, judulnya.
Tapi,
ini hanya luapan kata,
yang kujaga.
Tak ingin kau mengerti.

18 Maret 2014

Tidak ada komentar: